Profil Desa Panggisari
Ketahui informasi secara rinci Desa Panggisari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Panggisari di Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, menjelma sebagai sentra industri batu bata terkemuka sekaligus desa berprestasi. Didukung tata kelola pemerintahan yang solid dan potensi ekonomi berbasis kerajinan, Panggisari terus berinovasi memajuk
-
Pusat Industri Batu Bata
Desa Panggisari dikenal luas sebagai pelopor dan pusat produksi batu bata merah berkualitas di Kabupaten Banjarnegara, yang menjadi tulang punggung utama perekonomian lokal.
-
Desa Berprestasi
Panggisari berhasil meraih predikat sebagai Juara 3 dalam Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Kabupaten Banjarnegara tahun 2024, menunjukkan keunggulan dalam tata kelola administrasi dan pemberdayaan masyarakat.
-
Pengembangan Ekonomi Kreatif
Melalui BUMDes "Gemah Ripah" dan pembentukan "Koperasi Desa Merah Putih," desa ini aktif mengembangkan potensi ekonomi di luar sektor utama, termasuk kerajinan bambu dan inisiatif ekonomi berbasis gotong royong.

Desa Panggisari, yang terletak di Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, telah lama dikenal sebagai salah satu sentra industri batu bata merah yang paling vital di kawasan ini. Namun desa ini lebih dari sekadar pusat produksi; ia merupakan sebuah komunitas yang dinamis dengan tata kelola pemerintahan yang efektif dan semangat kewirausahaan yang kuat. Puncaknya, pada tahun 2024, Desa Panggisari berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih Juara 3 dalam ajang Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Kabupaten Banjarnegara. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari kerja keras kolektif dalam memajukan administrasi, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, sekaligus menyorot potensi besar yang dimiliki desa ini.
Terletak strategis di jalur yang menghubungkan Banyumas dan Banjarnegara, tepatnya di Jalan Raya Banyumas-Banjarnegara KM 24, Desa Panggisari menempati posisi yang mudah diakses. Keberadaannya diapit oleh aliran Sungai Serayu di sebelah utara memberikan sumber daya alam yang melimpah, terutama tanah liat berkualitas tinggi yang menjadi bahan baku utama industri batu bata yang telah menghidupi generasi. Dengan luas wilayah mencapai 259,74 hektar, Panggisari menjadi rumah bagi sekitar 4.345 jiwa (berdasarkan data tahun 2018), dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Tata kelola yang rapi dan potensi yang terus digali menjadikan Panggisari sebagai contoh desa yang mampu mentransformasikan sumber daya lokal menjadi kekuatan ekonomi dan sosial.
Geografi dan Tata Kelola Wilayah
Secara administratif, Desa Panggisari merupakan bagian dari Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, dengan kode pos 53473. Wilayah desa ini memiliki batas-batas yang jelas, yaitu di sebelah utara berbatasan langsung dengan Sungai Serayu, yang juga menjadi batas dengan Kabupaten Purbalingga. Di sebelah timur, desa ini bersebelahan dengan wilayah Kecamatan Purwanegara. Sementara itu, di sebelah selatan, Panggisari berbatasan dengan Kabupaten Kebumen, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Purwareja Klampok.
Lokasi geografis ini tidak hanya strategis dari sisi transportasi, tetapi juga memberikan anugerah berupa kesuburan tanah. Sebagian besar lahan di Desa Panggisari dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dan, yang paling utama, sebagai lokasi penambangan tanah liat untuk industri batu bata. Pemerintah desa, di bawah kepemimpinan yang progresif, terus berupaya mengelola sumber daya ini secara berkelanjutan. Rapat koordinasi terkait perencanaan pembangunan infrastruktur desa secara rutin diadakan untuk memastikan setiap program berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Pada tahun 2024, Desa Panggisari mendapatkan alokasi Dana Desa sebesar Rp 1.344.098.000 dari pemerintah pusat. Dana ini menjadi stimulus penting untuk membiayai berbagai program prioritas, mulai dari pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan dan saluran irigasi hingga program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengentaskan kemiskinan. Pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel menjadi salah satu kunci keberhasilan Panggisari dalam meraih prestasi di tingkat kabupaten.
Pilar Ekonomi: Industri Batu Bata Merah yang Melegenda
Denyut nadi perekonomian Desa Panggisari sebagian besar ditopang oleh industri batu bata merah. Usaha ini bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan sebuah warisan yang dihidupkan secara turun-temurun. Panggisari diakui sebagai salah satu pelopor industri batu bata di Banjarnegara, yang kemudian menginspirasi munculnya sentra-sentra serupa di wilayah lain. Kualitas batu bata dari Panggisari telah dikenal luas, menjadikannya pilihan utama bagi proyek-proyek pembangunan di sekitar Banjarnegara dan kabupaten tetangga.
Industri ini bersifat padat karya, mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan dari masyarakat lokal. Mulai dari proses penggalian tanah liat, pencetakan, pengeringan, hingga pembakaran, semuanya melibatkan tangan-tangan terampil warga desa. Sebuah studi mengenai karakteristik produsen batu bata di Panggisari menunjukkan bahwa mayoritas dari mereka menjadikan usaha ini sebagai pekerjaan pokok, yang secara langsung menopang kebutuhan hidup keluarga.
Meskipun menjadi tulang punggung, industri ini bukannya tanpa tantangan. Faktor cuaca menjadi kendala utama, terutama saat musim penghujan tiba. Intensitas hujan yang tinggi menghambat proses pengeringan batu bata, yang pada gilirannya menurunkan volume produksi dan permintaan. Kendati demikian, ketangguhan ekonomi berbasis masyarakat ini telah teruji. "Hasil ini juga merupakan upaya dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Tanpa dukungan mereka, kami tidak akan bisa meraihnya. Potensi yang dimiliki desa dan masyarakat itulah yang juga bisa mengantarkan Panggisari meraih juara," ungkap Hariyanto Agus Setiyadi, Penjabat Kepala Desa Panggisari, saat menerima penghargaan Lomba Desa pada Mei 2024. Pernyataan ini menegaskan bahwa kekuatan utama desa terletak pada sinergi antara pemerintah dan warganya.
Inovasi dan Diversifikasi Ekonomi
Menyadari ketergantungan yang tinggi pada satu sektor, Pemerintah Desa Panggisari tidak tinggal diam. Berbagai upaya diversifikasi ekonomi mulai digalakkan untuk menciptakan sumber-sumber pendapatan baru dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal. Salah satu motor penggerak utamanya ialah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Gemah Ripah". Melalui BUMDes, desa mengelola berbagai unit usaha yang potensial, meskipun laporan pertanggungjawaban tahunannya menunjukkan dinamika yang terus berkembang.
Langkah strategis terbaru yang diambil yaitu pembentukan "Koperasi Desa Merah Putih" pada pertengahan tahun 2025. Inisiatif ini lahir dari musyawarah desa khusus yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang koperasi sebagai pilar ekonomi yang berlandaskan asas gotong royong. Koperasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku UMKM, termasuk pengrajin bambu yang juga menjadi salah satu produk unggulan desa, untuk berkembang bersama, baik dari sisi permodalan, produksi, maupun pemasaran.
Selain batu bata, kerajinan bambu dari Panggisari juga memiliki potensi yang cukup besar. Berbagai produk seperti perabotan rumah tangga dan hiasan anyaman bambu telah dihasilkan oleh para pengrajin lokal. Dengan adanya koperasi, diharapkan produk-produk ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi para pelakunya.
Prestasi dan Tata Kelola Pemerintahan yang Unggul
Pengakuan sebagai Juara 3 Desa Terbaik se-Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2024 bukanlah pencapaian instan. Prestasi ini merupakan buah dari proses panjang pembenahan dan penataan administrasi pemerintahan desa secara konsisten. Penilaian dalam lomba tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari kelengkapan dan ketertiban administrasi, inovasi dalam pelayanan publik, hingga partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Camat Mandiraja, Anang Sutanto, menyatakan harapannya agar prestasi yang diraih dapat memacu semangat Panggisari untuk terus berinovasi dan menjadi lebih maju. "Semoga raihan juara yang didapatkan Desa Panggisari dapat memberikan tambahan manfaat bagi desa untuk lebih maju dan terus berinovasi ke depannya," ujarnya. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran aktif Tim Penggerak PKK Desa Panggisari, yang berhasil meraih Juara 3 dalam Fun Game tingkat Kecamatan Mandiraja pada tahun yang sama, menunjukkan adanya partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat.
Pemerintah Desa Panggisari secara aktif memanfaatkan teknologi informasi melalui situs web resmi desa. Laman ini menjadi media transparansi dan komunikasi yang efektif, menyajikan berbagai informasi terkini mulai dari berita kegiatan desa, agenda, peraturan desa, hingga laporan keuangan. Inisiatif seperti "Gerakan Masyarakat Bayar Pajak Daerah (GEMPAR)" yang disosialisasikan secara luas menunjukkan komitmen desa dalam mendukung program pembangunan daerah yang lebih luas.
Kehidupan Sosial dan Budaya yang Dinamis
Kehidupan masyarakat Desa Panggisari diwarnai oleh semangat kebersamaan dan gotong royong yang masih kental. Tradisi ini tidak hanya tecermin dalam kegiatan kerja bakti, tetapi juga dalam etos kerja di industri batu bata, di mana hubungan saling bantu antarprodusen masih terjalin. Acara-acara komunal seperti Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh PKK menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga dan perangkat desa.
Dari sisi kependudukan, Desa Panggisari memiliki struktur demografi yang dinamis. Dengan mayoritas penduduk berada pada usia produktif, desa ini memiliki potensi sumber daya manusia yang besar untuk menggerakkan roda pembangunan. Pemerintah desa terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia ini melalui berbagai program pemberdayaan dan pelatihan, bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait.
Sebagai penutup, Desa Panggisari telah membuktikan dirinya sebagai sebuah entitas yang tangguh dan progresif. Berangkat dari potensi alam berupa tanah liat, desa ini mampu membangun pilar ekonomi yang kuat, seraya terus berinovasi untuk masa depan yang lebih cerah. Prestasi yang diraih bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah tonggak untuk melangkah lebih tinggi, mengukuhkan posisi Panggisari sebagai desa yang maju, mandiri, dan bermartabat di Kabupaten Banjarnegara.